Maestro Kopi dan Teh Poci Wedarijaksa

Pergi ke Wedarijaksa, wajib menyeruput kopi di dua warung kopi legendaris yaitu Warung Kopi dan Teh Poci Cak Nur dan Warung Kopi Pandil. Dua warung kopi (warkop) itu disebut-sebut sebagai warung kopi yang berumur lebih dari 15 tahun.



Pagi hari cobalah datang ke Warung Kopi Pandil di Area Pasar Wedarijaksa, dekat Ujung barat pasar yang dikenal dengan sentra penjualan jagung ini. Di sana pengunjung berasa dibawa kemasa tahun 70.an, pasalnya di warung ini tempat berkumpulnya para lansia, blantik sapi dll yang sudah berusia uzur lengkap dengan topi khas "koboi"nya.

Untuk menu yang ditawarkan hampir sama seperti warung-warung kopi pada umumnya. Pengunjung bisa memesan kopi hitam, kopi susu, teh manis, jeruk manis, dan jahe . Semuanya bisa dipesan panas maupun dingin. Harga yang ditawarkan mulai Rp.2000 - Rp.4000 cukup murahkan.





Nah, beranjak sore, coba pergi ke Warung Kopi dan Teh Poci Cak Nur di dekat pertigaan Bambu Runcing, Wedarijaksa. Suasana di dalam Warung Kopi dan Teh Poci Cak Nur tergolong otentik jika dilihat dari meja utama yang digunakan untuk tempat gorengan. Lokasinya pun tak pernah berpindah.

Sedangkan menu yang ditawarkan, Cak Nur pemilik warung punya andalan yaitu Teh Poci. Masih menggunakan teko dan gelas dari tanah liat menunjukkan ciri khas tersendiri. Tak lupa, Kopi juga menu minuman andalan di Warung Cak Nur ini.

Hal yang sedikit berbeda, di Warung Cak Nur menyediakan kudapan-kudapan ringan seperti tempe kering, mendoan, tahu goreng, da tahu aci. Pengunjung juga bisa memilih duduk di dalam maupun luar warung berjejer sambil menggelar tikar.

Harga minuman yang ditawarkan di Warung Kopi Cak Nur mulai dari Rp 4.000 - Rp 7.000. Warung Kopi Cak Nur setiap hari buka mulai pukul 18.00 - 00.30 WIB.

Dua warung kopi tersebut menawarkan cita rasa kopi yang khas dari Wedarijaksa. Terbilang khas karena penyeduhan kopi yang masih menggunakan kayu seperti Warung Kopi Pandil.

Kopi yang ditawarkan di warung-warung kopi tersebut berjenis arabika dan robusta. Karena Wedarijaksa tak menghasilkan kopi, maka biji-biji kopi didatangkan dari daerah Semarang dan daerah Jawa Tengah yang kemudian diolah sendiri di Wedarijaksa.


Comments

Popular Posts